Seminar Universitas PGRI Semarang, Seminar Nasional Menduniakan Bahasa dan Sastra Indonesia

Font Size: 
STRUKTUR BUNYI DAN DAYA PUITIS R. NG. YASADIPURA II DALAM SERAT WICARA KERAS
Sunarya Sunarya

Last modified: 2019-01-17

Abstract


Serat Wicara Keras (SWK) yang dikarang oleh R. Ng. Yasadipura II merupakan karya sastra Jawa pada zaman pemerintahan Pakubuwana IV di Surakarta. Karya sastra tersebut memiliki keistimewaan dalam penyampaiannya. Dalam bentuk puisi atau tembang macapat, kata-kata tersebut memiliki daya ekspresi dan emosi yang tinggi, hal tersebut digunakan Yasadipura II untuk menghujat pihak atau orang tertentu  secara tersamar dan simbolis. Meskipun karya sastra SWK digunakan untuk menghujat, pengarang tetap patuh pada kaidah atau tatanan dalam bersastra, dalam hal ini mengenai struktur bunyi (purwakanthi guru swara dan purwakanthi guru sastra). Struktur bunyi dalam SWK tersebut dapat dijabarkan berdasarkan metode kualitatif, dengan menggunakan teknik agih dengan daya pilah bagi unsur langsung (BUL).Tulisan ini berada pada ranah studi pustaka, dengan pendekatan stilistika, yaitu berkaitan dengan gaya pengarang dalam rangka berkaryasastra. Berdasarkan metode dan pendekatan di atas, ditemukan berbagai struktur bunyi vokal (asonansi) dan konsonan (aliterasi), yang masing-masing memberi nuansa yang berbeda-beda, seperti sikap tegas, berani, gagah, berwibawa, dan bersemangat.

Kata kunci: Serat Wicara Keras, struktur bunyi, stilistika

 


Full Text: 243-255