Seminar Universitas PGRI Semarang, Seminar Nasional Menduniakan Bahasa dan Sastra Indonesia

Font Size: 
PENGGUNAAN METODE AUDIO-LINGUAL DALAM PROSES BELAJAR MENDALANG SEBAGAI PEMENUHAN FUNGSI BAHASA ANAK USIA 5-10 TAHUN (Studi Kasus Dalang Cilik)
Maria Denok Bekti Agustiningrum

Last modified: 2019-01-17

Abstract


Kemampuan berbahasa Anak Usia 5-10 tahun merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh masing-masing anak sebagai sebuah tugas perkembangan yang harus diselesaikan dengan baik. Media yang dipergunakan untuk menstimulasi kemampuan berbahasa anak usia 5-10 tahun sangat terbatas dan kurang tepat sasaran, maka pemilihan media yang tepat dan berlatar belakang kearifan lokal menjadi sebuah jawaban atas permasalahan yang muncul. Hal ini didukung dengan munculnya fenomena Dalang Cilik dibeberapa kota di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.Metode penelitian yang dipergunakan adalah multidisiplin yaitu mempergunakan pendekatan etnografi untuk mengungkap fenomenanya dan pendidikan serta psikologi perkembangan untuk melihat tugas belajar yang diselesaikan sesuai dengan perkembangannya. Sedangkan alat pengumpul data mempergunakan: observasi, wawancara dan studi dokumentasi yang dilakukan mendalam kepada para nara sumber/sumber data. Lokasi penelitian pada 2 propinsi yaitu Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Hasil penelitian mendapati terdapat bahwa penggunaan wayang purwa sebagai media yang berbasis kearifan lokal (jawa) mampu memenuhi fungsi bahasa pada anak usia 5-10 tahun dengan baik. Ditemukan metode Audio-Lingual yang dapat dilakukan dengan baik dan ideal dalam proses pembelajaran mendalang. Proses pembelajaran yang dilakukan adalah proses mengembangkan kemampuan pembelajar dalam menggunakan bahasa kedua yaitu bahasa jawa sebagai bahasa ibu yang memicu kemampuan memahami bahasa utama yaitu bahasa Indonesia.

Kata Kunci: metode, audio-lingual, fungsi bahasa, anak usia dini


Full Text: 126-133