Seminar Universitas PGRI Semarang, SEMINAR NASIONAL BIMBINGAN KONSELING 2016

Font Size: 
Penyebab Perilaku Agresif (Studi Kasus Pada Siswa SMA 10 Nopember Semarang)
Tulus Wardoyo

Last modified: 2017-04-10

Abstract


Masa remaja merupakan masa yang penuh dengan  stress  dan tekanan, karena perubahan fisik dan hormon. Salah satu kebutuhan remaja yang paling penting namun juga kerap menimbulkan ketegangan adalah melakukan interaksi sosial dengan  teman  sebaya.  Interaksi  sosial  yang  dilakukan  remaja  dapat  memicu timbulnya konflik interpersonal. Tetapi jika kita salah dalam mengelola konflik tersebut,  maka  akan  berpotensi  menjadi  konflik  bahkan  bisa  mengakibatkan agresifitas. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hal-hal apa saja yang menjadi  penyebab  terjadinya  perilaku  agresif  pada  siswa  SMA  Sepuluh Nopember  Semarang.  Jenis  penelitian  ini  adalah  penelitian  kualitatif.  Sumber data  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  Kepala  Sekolah,  Waka Kesiswaan,  guru  Bimbingan  dan  Konseling,  siswa,  teman  dekat,  orang  tua, lingkungan sekitar dan wali kelas. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam  penelitian  ini  menggunakan  kuesioner,  wawancara,  observasi,  dan dokumentasi.  Berdasarkan  hasil  kuesioner,  wawancara,  observasi,  dan dokumentasi  penyebab  perilaku  agresif  pada  siswa  berasal  dari  pengaruh lingkungan  keluarga,  sahabat  atau  teman  dekat,  lingkungan  sekitar,  dan lingkungan sekolah. Saran yang dapat diberikan adalah Siswa hendaknya lebih meningkatkan  intensitas  dalam  berpartisipasi  aktif  memanfaatkan  fungsi bimbingan  dan  konseling  di  sekolah,  guru  bimbingan  dan  konseling  harus mampu meningkatkan penggalian masalah yang dialami siswa.

Kata Kunci: Perilaku agresif


Full Text: 119-130