Last modified: 2017-04-10
Abstract
Masa remaja merupakan masa yang penuh dengan stress dan tekanan, karena perubahan fisik dan hormon. Salah satu kebutuhan remaja yang paling penting namun juga kerap menimbulkan ketegangan adalah melakukan interaksi sosial dengan teman sebaya. Interaksi sosial yang dilakukan remaja dapat memicu timbulnya konflik interpersonal. Tetapi jika kita salah dalam mengelola konflik tersebut, maka akan berpotensi menjadi konflik bahkan bisa mengakibatkan agresifitas. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hal-hal apa saja yang menjadi penyebab terjadinya perilaku agresif pada siswa SMA Sepuluh Nopember Semarang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Waka Kesiswaan, guru Bimbingan dan Konseling, siswa, teman dekat, orang tua, lingkungan sekitar dan wali kelas. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil kuesioner, wawancara, observasi, dan dokumentasi penyebab perilaku agresif pada siswa berasal dari pengaruh lingkungan keluarga, sahabat atau teman dekat, lingkungan sekitar, dan lingkungan sekolah. Saran yang dapat diberikan adalah Siswa hendaknya lebih meningkatkan intensitas dalam berpartisipasi aktif memanfaatkan fungsi bimbingan dan konseling di sekolah, guru bimbingan dan konseling harus mampu meningkatkan penggalian masalah yang dialami siswa.
Kata Kunci: Perilaku agresif