Seminar Universitas PGRI Semarang, SEMINAR NASIONAL BIMBINGAN DAN KONSELING 2018

Font Size: 
PENERAPAN CYBERCOUNSELING BERBASIS WEBSITE SEKOLAH SEBAGAI UPAYA KATARSIS SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DI ERA DIGITALIS
Retno Yolanda Prasinta, Zakiyatu Barokathil Ilmiah, Sabellina Puspita Dewi

Last modified: 2018-07-21

Abstract


Katarsis merupakan hal yang penting bagi individu dalam menjalani setiap permasalahan yang dihadapinya sehari-hari. Beberapa kasus di Sekolah Menengah Atas (SMA) siswa  membolos  hingga  berhenti  sekolah, permusuhan atau perselisihan antar teman sebaya, percintaan, bullying, pemalakan (pemerasan) antar teman, tawuran, dan adanya tindak kekerasan. Hal tersebut sebenarnya sangat mengganggu kehidupan efektif sehari-hari siswa. Mereka kurang mendapatkan perhatian untuk dapat mengungkapkan apa yang menjadi permasalahan, atau keluh kesahnya di dalam maupun diluar sekolah, dan siswa cenderung bersikap malu menceritakan secara terbuka dengan wali kelas, konselor sekolah, maupun orangtua. Karena kurangnya pemahaman dalam diri siswa bahwa melakukan katarsis itu dapat mengurangi kecemasan, dan dapat menyelesaikan secara langsung maupun tidak langsung permasalahan yang terjadi. Bimbingan dan konseling sebagai komponen pendidikan disekolah sesungguhnya dapat mengambil  peranan  dalam  membantu  siswa  untuk terbuka dan mencapai perkembangan yang optimal. Layanan  bimbingan  dan  konseling  yang  dapat dilaksanakan adalah melalui cybercounseling berbasis website yang dapat dikembangkan oleh setiap SMA (Sekolah Menengah Atas).

Full Text: PDF