Pendidikan  karakter  telah  melekat dengan kurikulum 2013. Implementasi kurikulum 2013 sudah diujicobakan di SD–SD tertentu di kota Semarang. Ketercapaian kurikulum 2013 sangat dipengaruhi oleh guru sebagai ujung tombak pelaksanaan pembelajaran di SD. Artikel seminar ini bertujuan untuk upaya memaksimalkan pendidikan karakter di  SD dengan cara meningkatkan kreatifitas guru dalam melaksanakan KBM. Guru SD kelas 3 sebagai sasaran kegiatan ini, hendaknya dapat meningkatkan ketekunan, kejujuran, tanggungjawab, dan jiwa juang / gigih siswa. Maka dibutuhkannya kreatifitas guru kelas. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ide dengan usaha melalui pemberdayaan membaca. Apabila diadakan penelitian dapat dilakukan penelitian PTK dan atau penelitian diskriptif kualitatif. Penelitian PTK bertujuan untuk meningkatkan kualitas PBM, sedangkan penelitian Deskriptif kualitatif merupakan penelitian awal untuk mengetahui kondisi awal suatu objek selanjutnya diadakan penelitian PTK.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru SD Tambakaji 04  kelas 3A  tanggal 10 November 2013, bahwa dikelasnya berjumlah 49 anak belum semua lancar membaca, apalagi membaca pemahaman. Padahal kelas 3 SD di akhir semester akan diadakan uji kompetensi CALISTUNG. Sebaiknya demi kesuksesan siswa SD kelas 3, mereka sudah bisa membaca pemahaman dan membaca cepat. Oleh karena itu kondisi sekolah seperti ini hendaknya mengadakan pemberdayaan membaca. Wujud pemberdayakan membaca yaitu dengan kegiatan PR membaca. Siswa dipancing dengan kegiatan PR membaca untuk meningkatkan ketekunan membaca. Siswa dilatih berbuat jujur membuat ringkasan berdasarkan bacaan yang dibacanya. Siswa dilatih bertanggangjawab selalu melaksanakan tugas PR membaca. Siswa dipupuk gigih/berjiwa juang tinggi  untuk selalu berprestasi. Pendidikan karakter dapat optimal melalui pemberdayakan membaca, yaitu PR membaca.

kata kunci : optimalisasi, pendidikan karakter, pemberdayaan membaca.