Abstrak

Kegiatan ini berlatar belakang bahwa terdapat sebuah Desa Binaan Universitas Tidar yaitu Desa Balesari, Kecamatan Windusari. Desa ini merupakan desa dengan pertumbuhan penduduk yang besar namun berbanding terbalik dengan tingkat kualifikasi yang dimiliki oleh penduduknya.

Menyadari pentingnya keseimbangan antara pendidikan yang bersifat duniawi dan religius, program pendampingan kepada masyarakat ini berfokus pada pendampingan yang menitikberatkan pada aspek religius, dengan pendekatan khusus, yaitu melalui permainan edukatif berbasis kearifan lokal. Hal ini sangat bermanfaat sebab pendampingan ini selain akan membuat peserta TPQ menimba ilmu agama, mereka juga akan mendapatkan input berupa permainan edukatif yang tetap membawa unsur-unsur kearifan lokal. Sehingga dalam satu waktu mereka dapat belajar, bermain, dan melestarikan kearifan lokal.

Pembelajaran aktif ini menitikberatkan pada: 1) Apa sajakah bentuk-bentuk permainan edukatif berbasis kearifan lokal yang digunakan, 2) Bagaimanakah penggunaan permainan edukatif berbasis kearifan lokal untuk mengembangkan kreativitas peserta TPQ, 3) Apa sajakah faktor-faktor yang menghambat pengembangan kreativitas peserta TPQ melalui penggunaan permainan edukatif. Implikasi dari program ini berarti ke depannya program pendampingan ini bisa diperluas ruang lingkupnya. Output program pendampingan adalah model pembelajaran aktif melalui permainan edukatif berbasis kearifan lokal bagi peserta TPQ yang tertuang pada sebuah panduan dan nantinya bisa diimplementasikan di ruang lingkup yang lebih luas dan lambat laun terwujud generasi bangsa yang bermartabat yang tetap menjunjung tinggi kearifan bangsa.

Kata kunci: pembelajaran aktif, permainan edukatif, kearifan lokal