Font Size: 

Jamu gendong merupakan industri rumah tangga yang dibuat dan diolah dengan peralatan sederhana, pembuatannya cukup mudah dan bahan baku banyak tersedia di pasar-pasar atau di toko bahan baku jamu. Jamugendong merupakan salah satu obat tradisional yang sangat diminati masyarakat karena harganya terjangkau danmudah diperoleh. Perajin jamu gendong Ibu Suyamti  (Mitra 1) yang beralamat Dukuh Tegalgiri RT 03 RW 04,Kelurahan Tegalgiri Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali dan perajin jamu gendong Ibu Sumarti (Mitra 2)yang beralamat Dukuh Jenalas Kidul RT 04 RW 02, Kelurahan Bendo, Kecamatan Nogosari KabupatenBoyolali merupakan perajin jamu gendong yang menjalankan usaha jamu gendong secara komersial denganpenjualan jamu gendong rata-rata 15 hingga 20 botol per hari. Jenis jamu gendong yang dijual relative disukaikonsumen yaitu  beras kencur, kunyit asam, daun papaya, pahitan. Permasalahan pada perajin jamu gendongyang perlu diperbaiki yaitu ketersediaan bahan baku, proses produksi, pemasaran produk menjadi suatutantangan yang perlu dicermati. Permasalahan lebih lanjut adalah perlunya program kegiatan berkelanjutan agardiperoleh peningkatan hasil terhadap mutu produk secara kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan hal tersebutmaka tujuan dari pelaksanaan program ini adalah peningkatan mutu produk dan pemberdayaan mitra perajinjamu gendong melalui program Ipteks bagi masyarakat (IbM) di Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali.Kegiatan yang sudah dilaksanakan adalah pelatihan kewirausahaan, pelatihan hygiene dan sanitasi produksi,pelatihan tentang metode-metode pemanfaatan dan pengolahan limbah.  Pelatihan dihadiri oleh 12 orang pesertaberupa diskusi dan tanya jawab dilakukan oleh tim pelaksana dan kegiatan pelatihan berjalan dengan lancar serta100%  peserta yang hadir menyatakan senang dan puas dengan pelatihan.