Seminar Universitas PGRI Semarang, SEMINAR NASIONAL KEINDONESIAAN III

Font Size: 
DEKONSTRUKSI DERADIKALISASI DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN RASA KEBHINEKAAN GENERASI MILENIAL
Sri Suneki, Haryono Haryono

Last modified: 2018-11-14

Abstract


Indonesia sebagai sebuah negara bhineka yang saat ini tengah memasuki era globalisasi, dimana yang paling rentan terkena dampak globalisasi adalah generasi milenial, yang merupakan pemuda-pemudi Indonesia. Dampak negatif dari globalisasi ini diantaranya adalah terkikisnya pemahaman dan kecintaan terhadap ideologi kebangsaan (Pancasila) dan Kebhinekaan (Pluralisme), yang dapat juga diikuti dengan radikalisasi dan aksi terorisme. Terlebih, adanya paradigm shifting dari jaringanjaringan teroris yang meninggalkan perekrutan secara konvensional, menjadi perekrutan secara daring (online) melalui media sosial seperti Facebook, Telegram, Youtube, dan situs-situs lainnya. Media sosial telah dijadikan 'alat' propaganda yang efektif, dan secara tidak langsung digunakan untuk melakukan perekrutan. Sementara ruang publik dunia maya ini, nyata-nyata terus mendapatkan perhatian tersendiri bagi generasi muda. Karena media sosial menawarkan hal yang baru bagi anak muda millennial saat ini. Diperlukan strategi yang efektif, untuk melawan radikalisme dan terorisme. Generasi milenial diharapkan menjadi generasi yang menjadi agen perubahan dan penyeru kebenaran. Generasi milenial harus mengaktualisasikan diri dengan pemahaman agama yang benar, yang berdiri pada posisi menolak radikalisme.

Kata kunci : Dekonstruksi, Deradikalisasi, Kebhinekaan, Generasi Milenial.


Full Text: 731-736