Penelitian ini dilatarbelakangi oleh minimnya respon masyarakat dalam memanfaatkan city branding
Kabupaten Jepara sebagai “Kota Ukir” untuk meningkatkan usaha mebel, kurangnya kreativitas pengusaha
mebel dalam mengembangkan produk, serta banyaknya sumber modal dari sistem kredit sehingga pengusaha
fokus hanya untuk pengembalian modal usaha, bukan keberhasilan usahanya. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengusaha mebel yang terdaftar di
Kecamatan Tahunan sejumlah 66 pengusaha, teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random
sampling dengan taraf signifikansi 5% dan mendapatkan sampel sebanyak 55 pengusaha. Teknik
pengambilan data dilakukan dengan menggunakan angket dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan
yaitu regresi linier berganda dengan variabel bebas city branding (X1), kreativitas (X2), modal usaha (X3)
dan variabel terikat keberhasilan usaha (Y), sehingga mendapatkan persamaan sebagai berikut: Y= a + b1X1
+ b2X2 + b3X3. Hasil penelitian ini adalah terdapat pengaruh variabel city branding terhadap keberhasilan
usaha (25,60), terdapat pengaruh variabel kreativitas terhadap keberhasilan usaha (11,49%), tidak terdapat
pengaruh variabel modal usaha terhadap keberhasilan usaha (5,38%) terdapat pengaruh secara simultan city
branding, kreativitas, dan modal usaha terhadap keberhasilan usaha (54,3%) yakni meningkatnya penjulan
produk mebel sedangkan sisanya sebesar (45,7%)dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dikaji dalam
penelitian ini. Kesimpulan penelitian ini adalah pemanfaatan city branding dapat meningkatkan keberhasilan
usaha mebel, adanya kreativitas pada pengusaha dapat meningkatkan keberhasilan usaha mebel, besarnya
modal usaha tidak dapat meningkatkan keberhasilan usaha mebel, tetapi jika city branding, kreativitas, dan
modal usaha dilaukan secara bersama-sama dapat meningkatkan keberhasilan usaha mebel di Kecamatan
Tahunan Kabupaten Jepara.

Kata kunci: City Branding, Kreativitas, Modal Usaha, Keberhasilan Usaha