Abstrak

Suatu masalah probabilitas, dapat menghasilkan pemecahan yang berbeda-beda karena adanya  perbedaan dalam cara berpikir untuk menyelesaikan masalah probabilitas tersebut. Dalam psikologi kognitif, teori dual-process membahas dua proses kognisi yang oleh Stanovich dan West diberi label Sistem 1 (S1) dan Sistem 2 (S2). Menurut teori ini, kognisi dan perilaku individu beroperasi secara paralel dalam dua cara yang berbeda. Perbedaan utama dari kedua sistem pemrosesan informasi tersebut adalah pada dimensi aksesibilitas, yaitu seberapa cepat dan bagaimana hal-hal mudah muncul dalam pikiran individu. Kahneman dan Frederick menggunakan teori dual-process untuk merevisi kerangka heuristik dan bias yang menjelaskan kesalahan yang terkait dengan pemikiran heuristik. Artikel ini akan mengkaji keterkaitan teori dual-process dengan heuristik dan bias pada pemecahkan masalah probabilitas. Metode yang digunakan adalah studi literatur. Hasil kajian menunjukan bahwa dalam memecahkan masalah probabilitas, subjek yang menggunakan berpikir Sistem 1, memberikan respon yang cepat dan menggunakan intuisi yang salah yaitu cenderung menggunakan pola berpikir heuristik dengan melakukan substitusi atribut. Pada heuristik keterwakilan (representativeness heuristic), subjek melakukan substitusi atribut menggunakan sifat acak dan rasio. Sedangkan pada heuristik ketersediaan (availability heuristic), subjek melakukan substitusi atribut berdasarkan pengalaman atau hal-hal yang mudah diingat atau dibayangkan. Cara lain yang digunakan subjek adalah menggunakan berpikir Sistem 2, dimana subjek memberikan respon yang lambat dan menggunakan penalaran. Pada berpikir Sistem 2, subjek menggunakan strategi pemecahan masalah yang benar.

Kata Kunci: teori dual-process, heuristik dan bias, pemecahan masalah probabilitas.

Abstract

In a problem probability, can produce different understanding for their differences in ways of thinking to solve the problem of probability. In cognitive psychology, dual-process theory addresses two cognitive processes Stanovich and West labeled System 1 (S1) and System 2 (S2). According to this theory, our cognition and behavior operate in parallel in two quite different modes. The difference of these two system mainly lies on the dimension accessibility: how fast and how easily things come to mind. Kahneman and Frederick used the dual-process theory to revise the heuristics and biases framework  that explained the expected errors associated with heuristic thinking. This article will examine the connection dual-process theory with heuristics and biases in solving probability problems. The method used is the study of literature. The literature study showed that in solving probability problems, subjects who used the System 1 responsed fastly and using wrong intuition that is inclined to apply the heuristic thinking patterns by substituting attributes. In the representativeness heuristic, the subject do  the attributes substitution using the random nuture and ratio. While in the availability heuristic, subject do  the attributes substitution based on his/her experience or things that are easy to remember or imagine. The another way used by the subject is using Systems 2 thinking , in which the subject gives slow response and the using his/her reasoning. In thinking System 2, the subject uses the problem solving strategies correctly.

Keywords: dual-process theory, heuristics and biases, solving probability problems