Seminar Universitas PGRI Semarang, Seminar Nasional KeIndonesiaan II Tahun 2017

Font Size: 
LEGONG KERATON: FLEKSIBILITAS TRADISI DALAM MODERNISASI
Ni Nyoman Sudewi

Last modified: 2017-05-31

Abstract


Modernisasi sebagai sebuah gejala perubahan, menyediakan berbagai kemungkinan ruang gerak bagi setiap individu ataupun kelompok masyarakat dalam menghayati kemandiriannya dalam beraktivitas (seni). Tari sebagai salah satu bentuk aktivitas, tidak mungkin steril dari perubahan bentuk dan pergeseran nilai. Hal ini selaras dengan cara pandang masyarakat (pelaku-pengamat) terhadap hidup dan kehidupan yang dialami.

Terlepas dari masalah kualitas, tampaknya pembaharuan dalam konteks perubahan di bidang tari, mengarah pada dua model pokok. Pertama adalah yang tetap setia terhadap konteks seni tradisional (nilai yang menyertai masih sama meski dalam bentuknya yang berbeda), sedang yang kedua adalah yang dengan sadar meninggalkan formalitas seni tradisional, menawarkan nuansa baru yang lebih individual. Kehadiran kelompok pertama tidak akan banyak memunculkan permasalahan, bahkan sangat mungkin akan semakin memperkokoh keberadaan tari tradisional dengan segala kemapanannya, sekaligus menunjukkan fleksibilitasnya karena mampu menginspirasi dan bersifat terbuka bagi sebuah pengembangan. Berbeda halnya dengan kelompok kedua, untuk menjadi atau berada dalam kelompok ini diperlukan sikap, pengetahuan, dan ketrampilan hingga dapat tetap eksis atau menuju institusionalisasinya.

Tari  tradisional yang tetap bertahan dan dapat berdampingan dengan bentuk tari kreasi yang bermunculan, diasumsikan karena memiliki ‘daya’ yang sejalan dengan kebutuhan masyarakatnya. Untuk mendapatkan gambaran lebih utuh tentang situasi ini maka, akan dicoba aplikasinya terhadap Legong Keraton (salah satu genre tari Bali) sebagai objek materi. Bahasan permasalahan ini diharapkan akan memunculkan  sebuah model pelestarian tari tradisional yaitu “Menerima yang Baru untuk Menjaga yang Lama”.

Kata Kunci: Modernisasi, Legong Keraton, Fleksibilitas, dan Daya.


Full Text: PDF