Seminar Universitas PGRI Semarang, Seminar Nasional KeIndonesiaan II Tahun 2017

Font Size: 
PENINGKATAN PEMBANGUNAN MANUSIA MELALUI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK MEWUJUDKAN KETAHANAN NASIONAL YANG TANGGUH
Suwarno Widodo

Last modified: 2017-05-31

Abstract


Sejak Indonesia merdeka  pembangunan manusia di Indonesia juga tidak pernah berhenti dengan berbagai dinamika dari masa ke masa. Pada masa Orde Lama titik berat pembangunan pada pembangunan karakter bangsa, dilanjutkan dengan Orde Baru yang lebih menitik beratkan pada pembangunan ekonomi. Memasuki masa reformasi sampai sekarang pembangunan juga masih berjalan, dengan Nawa Citanya Presiden Joko Widodo lebih menitik beratkan pada pembangunan infrastruktur yang diharapkan akan dapat menjadi pendorong pembangunan sektor lainnya.

Kenyataannya Indek Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia rangking variasinya  selalu di atas 100 dari 188 negara di dunia, di bawah jauh Singapura, Malaysia dan Brunai Darussalam. Pada tahun 2015 IPM Indonesia pada urutan 110, tetapi pada tahun 2016 IPM Indonesia rangkingnya menurun menjadi 113 kondisi ini menunjukan bahwa ada permasalahan serius dalam pembangunan di Indonesia. Salah satu permasalahan yang dialami Indonesia yaitu lama bersekolah/mengenyam pendidikan formal rakyat Indonesia yang masih rendah, di sisi lain tuntutan ekonomi pasar semakin meluas baik di tingkat nasional, regional ASEAN, maupun dunia. Rendahnya tingkat pendidikan rakyat Indonesia memberi kontribusi yang signifikan terhadap daya saing bangsa Indonesia, dengan demikian semakin terpuruklah Indonesia di tengah-tengah sistem perekonomian pasar bebas dunia.  Memang benar pertumbuhan ekonomi Indonesia masih di atas 5 %, tetapi hanya dinikmati oleh sebagian kecil rakyat Indonesia, sebagian besar rakyat Indonesia masih  hidup dalam kemiskinan, dalam arti pendapatan nasional Indonesia hanya dinikmati oleh sebagian kecil rakyat Indonesia, akibatnya sebagian yang lebih besar hanya menikmati sebagian kecil hasil pembangunan. Hal ini dapat diartikan bahwa kesenjangan pembangunan Indonesia semakin tinggi. Jika kondisi ini kurang  mendapat perhatian yang serius dari semua pihak maka akan dapat melemahkan ketahanan nasional.

Untuk mengatasi masalah tersebut di atas perlu adanya paradigma pembangunan yang menitik beratkan pada manusia, mengingat tingkat pendidikan formal  rakyat Indonesia masih rendah maka harus ada upaya melalui pendidikan non formal yaitu melalui pemberdayaan masyarakat. Dalam pemberdayaan masyarakat pembangunan menitik beratkan pada penguatan masyarakat untuk mengenali permasalahan, potensi yang dia miliki untuk mengembangkan diri dan lingkungnnya sehingga mampu mengelola potensi diri dan lingkungannya untuk kelangsungaan kehidupan secara mandiri. Pengembangan partisipasi masyartakat menjadi kata yang penting dalam pemberdayaan masyarakat, pemerintah sifatnya memfasilitasi dan membuat regulasi yang berpihak masyarakat.

Komponen yang  perlu mendapat perhatian dalam pemberdayaan masyarakat yaitu adanya perubahan pengetahuan, sikap dan ketrampilan hidup ( life skill),penguatan kelembagaan masyarakat, pembentukan jejaring  kemitraan, lingkungan hidup yang sehat dan lestari,  dan permodalan yang memihak pada pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), serta regulasi yang mampu melindungi pelaku UMKM.

Melalui pemberdayaan masyarakat diharapkan akan dapat meningkatkan IPM Indonesia, yang berdampak semakin menurunnya kesenjangan, pada akhirnya dapat mewujudkan ketahanan nasional  tangguh.

Kata Kunci : IPM, Pemberdayaan Masyarakat, Ketahanan Nasional


Full Text: PDF