Seminar Universitas PGRI Semarang, SEMINAR HASIL-HASIL PENELITIAN 2012

Font Size: 
PENGEMBANGAN MODEL BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN SIKAP POSITIF TERHADAP TAWURAN ANTAR PELAJAR
Siti Fitriana, Dini Rakhmawati, Suhendri Suhendri

Last modified: 2013-10-21

Abstract


Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengetahui pelaksanaan bimbingan kelompok di sekolah dan sikap siswa terhadap tawuran antar pelajar, (2) Menemukan model yang efektif untuk meningkatkan sikap positif terhadap tawuran antar pelajar, dan (3) Mengetahui tingkat keefektifan model bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama untuk meningkatkan sikap positif terhadap tawuran antar pelajar. Sesuai dengan fokus permasalahan dan tujuan penelitian, metode penelitian ini menggunakan penelitian dan pengembangan (reseach and development). Produk yang dimaksud adalah model bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama yang efektif untuk meningkatkan sikap positif terhadap tawuran antar pelajar.

Penelitian ini menggunakan metode mixed methode design sequence karena pendekatan kuantitatif dan kualitatif digunakan secara terpadu dan saling mendukung. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengkaji tawuran antar pelajar pada remaja dan keefektifan bimbingan kelompok dalam mencegah tawuran antar pelajar pada remaja. Sedangkan, pendekatan kualitatif digunakan untuk mengetahui validitas rasional model bimbingan kelompok dalam mencegah tawuran antar pelajar pada siswa. Pada tataran teknis dilakukan sebagai berikut: metode analisis deskriptif, metode partisipatif kolaboratif, dan metode pre eksperimental design.

Struktur model bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama terhadap tawuran antar pelajar pada remaja yang dikembangkan meliputi: (a) rasional, (b) tujuan, (c) asumsi, (d) pemimpin dan anggota kelompok, (e) tahapan (f) kompetensi konselor, (g) materi, (h) evaluasi dan indikator keberhasilan. Hasil dari uji lapangan menunjukkan bahwa model bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama efektif untuk meningkatkan sikap positif siswa terhadap tawuran antar pelajar, karena dalam pelaksanaannya siswa sebagai anggota kelompok mempunyai hak untuk melatih diri dalam mengeluarkan pendapat, pikiran serta gagasan yang dimiliki, dan dapat berbagi pengalaman.

Full Text: PDF