ABSTRAK

Rendahnya hasil belajar kelas III pada mata pelajran IPS merupakan hal yang mendorong dalam penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran scramble berbasis kontekstual dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis IPS siswa kelas III SD Negeri Kebondalem 01 Batang. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah one group pretest-posttest design. Setelah mendapat perlakuan diperoleh rata-rata kelas sebesar 79,833, sedangkan untuk uji t dengan dk= 23 dan α = 5% diperoleh thitung = 10,866 dan ttabel = 1,714. Karena thitung > ttabel maka Ho ditolak Ha diterima, maka kemampuan berpikir kritis IPS kelas III mencapai KKM yaitu 65. Pada uji banding dengan dk = 46 kemampuan berpikir kritis IPS diperoleh thitung  = 13,273 dengan ttabel  = 1,680, maka kemampuan berpikir kritis IPS kelas III sesudah menggunakan model pembelajaran scramble berbasis kontekstual lebih baik dari sebelum diberi perlakuan. Berdasarkan perhitungan korelasi ganda adanya hubungan antara karakter kreatif dan kerjasama terhadap kemampuan berpikir kritis IPS sebesar 0,2733. Pada pengujian signifikan terhadap koefesien korelasi ganda dengan Fh = 8,469 harga ini dikonsultasikan dengan Ftabel = 3,47 dengan α = 5% dk pembilang = 2 dan dk penyebut = 21. Dari perhitungan diatas ternyata Fh > Ftabel maka ada korelasi antara karakter kreatif dan kerjasama terhadap kemampuan berpikir kritis. Sehingga, dapat disimpulkan “bahwa model pembelajaran scramble berbasis kontekstual efektif meningkatkan kemampuan berpikir IPS SD Negeri Kebondalem 01 Batang”.

Kata Kunci : Model scramble, kontekstual, kemampuan berpikir kritis

ABSTRACT

The low level of of third grade learning results on Subjects of social science is encouraging in this research ?. The goal in this research is to know the effectiveness of contextual-based scramble learning model in improving the critical thinking skills of third grade Social Science of Kebondalem 01 Batang Elementary School. This type of research is quantitative. The research method used is one group pretest-posttest design. After the treatment obtained an average grade of 79,833, while for ttest with dk = 23 and α = 5% obtained tcount = 10,866 and ttable = 1,714. Because tcount > ttable so Ho rejected Ha accepted. The critical thinking skills of third grade social science reaches the minimum mastery criteria that is 65. In comparative test  the critical thinking skills of Social Science obtained tcount = 13,273 with ttabel = 1,680, so critical thinking skills of Social Sciences after using contextual-based scramble learning model better than before  using contextual-based scramble learning model. Based on the calculation of double correlation of the relationship between creative character and cooperation to the critical thinking skills of Social Science of 0,2733. On the significant test of double correlation coefficient with Fcount = 8,469 this price is consulted with Ftabel = 3.47 with α = 5% dk numerator = 2 and dk denominator = 21. From the above calculation turns Fcount > Ftabel then there is a correlation between creative character and cooperation to the critical thinking. It can be concluded “that the contextual-based contextual scramble model effectively improves the critical thinking skills of third-grade Social Science of Kebondalem Elementary School 01 Batang”.

Keywords : scramble model, contextual, critical thinking skills