Abstrak

Adanya program Empat Cinta dari pemerintah, Cinta Budaya merupakan poin terakhir dalam Empat Cinta yang bertujuan untuk me-masyarakatkan kembali budaya tegalan.  Peneliti ingin mengetahui sejauh mana implementasi seni Tari Guci di masyarakat sebagai kearifan lokal melalui pembelajaran ekstrakurikuler seni Tari Guci di SDN Bumijawa 02. Berdasarkan fakta tersebut Peneliti merasa tertarik bahwa Tari Guci pantas untuk dijadikan materi bahan ajar untuk pembelajaran intra maupun ekstrakurikuler kesenian di sekolah-sekolah di Kecamatan Bumijawa. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana implementasi pembelajaran seni Tari Guci dalam kegiatan ekstrakurikuler di SDN Bumijawa 02 sebagai upaya pelestarian kearifan lokal Kabupaten Tegal. Tujuannya untuk mendeskripsikan implementasi pembelajaran seni Tari Guci dalam kegiatan ekstrakurikuler di SDN Bumijawa 02 sebagai upaya pelestarian kearifan lokal Kabupaten Tegal. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data meliputi: (1) metode observasi, (2) metode wawancara, (3) metode kuesioner/angket dan (4) metode dokumentasi. Implementasi seni Tari Guci dalam pembelajaran ekstrakurikuler dilaksanakan dalam lima pertemuan.  Setiap pertemuan dilakukan dengan tiga tahapan, yaitu 1) Kegiatan awal, 2) Kegiatan inti, 3) Kegiatan akhir. Hasil observasi pembelajaran yang dilakukan guru sudah terlaksana dengan persentase 92% dan kegiatan implementasi yang dilakukan siswa mendapatkan persentase 97%. Hasil angket siswa menunjukkan, dari 20 siswa 84% menyatakan tertarik dengan pembelajaran ekstrakurikuler seni Tari Guci. 94% menyatakan mengikuti proses pembelajaran ekstrakurikuler seni Tari Guci. Pemahaman siswa terhadap kearifan lokal memperoleh persentase 100%. Hasil implementasi proses pembelajaran ekstrakurikuler seni Tari Guci yaitu siswa dapat mengenal, menerapkan dan mempraktikkan kesenian yang ada di Kabupaten Tegal khususnya Tari Guci.

Kata Kunci: Implementasi, Tari Guci, Kearifan Lokal