Last modified: 2016-03-01
Abstract
Latar belakang penelitian ini adalah kemampuan pemecahan masalah siswa rendah dilihat dari nilai minimal UTS siswa kelas IV SD N Tlogosari Wetan 01 Semarang sebesar 60. Kondisi siswa terlalu pasif terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung, misal siswa tidak mau bertanya dan saat diberi soal oleh guru siswa tidak mampu memecahkan masalah. Siswa hanya terpaku pada pembelajaran guru yang monoton tanpa didukung penggunaan media pembelajaran. Kegiatan pembelajaran menjadi kurang bermakna karena guru dalam penyampaian materi pelajaran hanya terpaku pada buku dan tidak mengaitkan pengetahuan awal siswa dengan pengetahuan baru yang akan dipelajari sehingga kemampuan pemecahan masalah siswa rendah. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidak perbedaan kemampuan pemecahan masalah siswa tema indahnya negeriku kelas IV SD N Tlogosari Wetan 01 Semarang yang menerapkan meaningful learning berbantuan KOCANH dengan kemampuan pemecahan masalah siswa yang menerapkan pembelajaran konvensional. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD N Tlogosari Wetan 01 Semarang dengan jumlah 48 siswa. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas IVA jumlah 24 siswa sebagai kelas kontrol dan kelas IVB jumlah 24 siswa sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan teknik sampling jenuh. Desain penelitian yang
digunakan adalah posttest-only control design. Hasil analisis data setelah penerapan meaningful
learning adalah thitung sebesar 2,17 dengan dk = 46, α =5% dan ttabel 2,013. Jadi, nilai thitung > ttabel sehingga H0 ditolak atau dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah melalui penerapan meaningful learning berbantuan KOCANH dengan pembelajaran konvensional tema indahnya negeriku kelas IV SD N Tlogosari Wetan 01 Semarang.
Kata kunci: meaningful learning, KOCANH dan kemampuan pemecahan masalah