Seminar Universitas PGRI Semarang, SEMINAR HASIL-HASIL PENELITIAN 2014

Font Size: 
DISTORSI HASIL PRODUKSI MADING SISWA DI SMP DAN SMA DALAM DUNIA JURNALISTIK
Ngatmini Ngatmini, Siti Fatimah, Suyitno Suyitno, Agus Wismanto

Last modified: 2015-11-04

Abstract


Majalah dinding (selanjutnya disebut mading) selama ini banyak diproduksi di sekolahsekolah. Namun, hasil produksi mading siswa di SMP dan SMA perlu dianalisis atau dievaluasi berdasarkan standard atau kaidah pemroduksian mading. Penelitian ini didasarkan atas beberapa masalah, yaitu 1) apa faktor-faktor penyebab terjadinya distorsi produksi mading di sekolah, baik secara format maupun substansi? 2) Bagaimana distorsi produksi mading di sekolah, baik secara format maupun substansi? dan 3) Bagaimana solusi terhadap adanya distorsi produksi mading di sekolah, baik secara format maupun substansi?

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah 1)mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya distorsi produksi mading di sekolah, baik secara format maupun substansi, 2) mendeskripsikan adanya distorsi produksi mading di sekolah, baik secara format maupun substansi, dan 3) memberikan solusi terhadap adanya distorsi produksi mading di sekolah, baik secara format maupun substansi.

Sementara itu, ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, yaitu bagi 1) siswa SMP dan SMA tidak hanya sebagai usaha untuk meningkatkan kemampuan memproduksi dan mempublikasikan mading di sekolah, tetapi juga dapat mengoptimalkan keterampilan dalam bidang tulis-menulis jurnalistik, 2) guru dapat dijadikan sebagai masukan dalam membimbing proses produksi dan publikasi mading di sekolah yang nirdistorsi, dan 3) peneliti lain yang tertarik melakukan penelitian lanjutan/pengembangan di bidang produksi dan publikasi mading di sekolah.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-kualitatif. Fokus kajian di dalam penelitian ini adalah distorsi produksi mading sekolah. Mading yang telah diproduksi kemudian diteliti mulai dari 1) format, 2) substansi, 3) kebahasaan, 4) penyajian yang ada di dalam mading hasil produksi siswa, 5) tim yang memproduksi mading, dan 6) para guru pembina mading.Selain itu, juga meliputi 1) pengadaan mading (diproduksi atau tidaknya mading di sekolah), 2) pengelolaan mading di suatu sekolah, dan pengorganisasian mading di suatu sekolah.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat dikatakan bahwa terjadi distorsi atau penyimpangan yang terdapat di dalam majalah mading hasil produksi siswa. Ditinjau dari substansi mading hasil produksi siswa, tidak dicantumkannya pojok, tajuk, tim produksi (redaktur), dan tim editor. Hal ini tentu tidak relevan atau tidak sesuai dengan kaidah pemroduksisan mading yang di dalamnya harus disertakan pojok, tajuk, tim produksi, dan editor.

Selain itu, bentuk tulisan pun tidak berupa feature, yaitu tulisan yang isi informasinya masih dapat dibaca meskipun waktu publikasinya sudah lama. Kebanyakan tulisan jurnalistiknya berupa hot news (yang hanya sekali baca, dan setelahnya menjadi berita basi), foto-foto kegiatan yang tidak dikemas ke dalam bentuk artikel (jadi tidak tercermin sebagai sebuah mading melainkan album foto yang dipajang/ditempel di dinding saja). Tidak luput pula, lay out yang digunakan masih tidak tertata dengan tepat sesuai tema yang diusung dalam memroduksi mading.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa 1) faktor-faktor penyebab terjadinya distorsi adalah keterbatasan pengetahuan, dana, dan tutordalam pemroduksian mading, 2) distorsiterjadi pada segi format dan substansi, dan 3) solusi yang diberikan di antaranya dengan cara mengadakan pendokumentasian, pelatihan, dan penyusunan buku panduan pemroduksian mading sekolah.

Kata Kunci: distorsi, mading sekolah


Full Text: 54-60