Font Size: 

Abstrak Ketersediaan energi fosil khususnya minyak bumi kian menipis dan dalam waktu dekat akan semakin habis untuk itu
pemerintah merasa perlu melakukan langkah-langkah strategis sebagai upaya antisipasi. Salah satu upaya tersebut adalah
penerapan energi alternatif. Energi panas matahari merupakan salah satu energi yang potensial untuk dikelola dan
dikembangkan lebih lanjut sebagai sumber cadangan energi. Salah satu cara pemanfaatan energi matahari yaitu sebagai
pemanasan ruangan yang menimbulkan dampak yang dikenal dengan istilah efek rumah kaca atau (green house effect).
Melalui studi eksperimen efek rumah kaca dengan penukar kalor ini, diharapkan kita bisa mengetahui berapa besar potensi
energi panas matahari yang mampu diserap oleh alat eksperimen dengan penukar kalor.
Konsep dasar perancangan alat uji eksperimental ini diambil dari konsep perpindahan panas secara radiasi, konduksi dan
konveksi, dimana panas yang masuk melalui kaca, mengalir didalam rumah kaca, merambat kemedia (pasir), lalu kealat
penukar kalor dan temperatur didalamnya dapat diketahui melalui pembacaan pada thermocouple, yang dicatat setiap 20 menit
sekali, yang rentang waktunya antara jam 10.00-14.50. Dimana alat yang digunakan berukuran 1 m x 1 m x 20 cm dengan
media pasir, alat penukar kalor menggunakan pipa tembaga dengan diameter 3/8”, sepanjang 19 m, dengan variasi debit aliran.
Dari hasil eksperimen yang telah dilakukan dengan variasi debit, ternyata daya tertinggi penyerapan panas yang dihasilkan,
yaitu pada variasi debit 0,0000207 m3/s, dimana daya yang dihasilkan oleh alat eksperimen dengan penukar kalor ini sebesar
1043,28 W. Sedangkan daya rata-rata penyerapan panas yang dihasilkan oleh alat eksperimen dengan penukar kalor sebesar
812,77 W, dan Temperatur yang diperoleh oleh alat eksperimen dengan penukar kalor ini sebesar 640C.
Kata kunci : energi matahari, efek rumah kaca, perpindahan panas, penukar kalor, daya