Seminar Universitas PGRI Semarang, SEMINAR HASIL-HASIL PENELITIAN 2017

Font Size: 
PERLAKUAN PERMUKAAN KAYU LAPIS UNTUK MENINGKATKAN KETAHANAN AIR DAN MENURUNKAN EMISI FORMALDEHIDA
Sushardi Sushardi, Restu Kristiyanti

Last modified: 2017-11-02

Abstract


Industri kayu lapis Indonesia masih sangat potensial untuk dikembangkan sebagai penerima devisa negara, karena memiliki
daya saing yang kuat di pasar internasional, namun demikian persaingannya saat ini sangat ketat. Pemakaian perekat buatan
seperti urea formaldehida mempunyai dampak negatif seperti emisi formaldehida, karena mengganggu kesehatan, terutama
jika digunakan di dalam ruangan dengan ventilasi terbatas (Adi Santoso dan Gustam Pari, 2015). Produk kayu lapis juga
mempunyai ketahanan terhadap air yang lebih rendah (Sushardi, 2003a). Dengan demikian penelitian perlakuan permukaan
kayu lapis untuk meningkatkan ketahanan air dan menurunkan emisi formaldehida sangat penting. Penelitian bertujuan
untuk mengetahui perlakuan permukaan terhadap emisi formaldehida dan ketahanan produk kayu lapis terhadap air.
Penelitian ini mengunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan percobaan faktorial, yaitu jumlah lapisan penyusun kayu
lapis dan perlakuan permukaan kayu lapis, dengan uji Tukey. Parameter yang diamati kadar air, kerapatan, absorbsi,
pengembangan tebal dan emisi formaldehida.
Hasil penelitian menunjukkan jumlah lapisan penyusun kayu lapis berpengaruh sangat nyata terhadap semua parameter
pengujian. Perlakuan pemukaan dapat menurunkan emisi formaldehida dan kadar air kayu lapis. Nilai kadar air kayu lapis
memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) karena kurang dari 14%. Nilai kerapatan 0,364 – 0,478 g/cm3 , penyerapan air
33,36% - 68,24%, pengembangan tebal 4,02% - 9,61%. Nilai emisi formaldehida 0,0442 – 0,2100 ppm, memenuhi standar
persyaratan emisi formaldehida menurut Standar Amerika yaitu 0,33 mg/l.
Kata kunci : Perlakuan permukaan, kayu lapis, ketahanan air, emisi formaldehida

Full Text: PDF 295-299