Font Size: 

Lurik adalah ikon Kabupaten Klaten, UMKM pengelola kain lurik merupakan pelaku ekonomi khususnya dalam perluasan
kesempatan wirausaha yang mampu menyerap tenaga kerja dan dapat menekan angka pengangguran (pro job). Penyebab
utama lambatnua perkembangan UMKM adalah permodalan, Lembaga Keuangan Mikro (LKM) menjadi salah satu sumber
modal UMKM. Namun akses UMKM ke LKM masih rendah hal ini disebabkan UMKM sulit memenuhi persyaratan teknik
terutama soal jaminan dan persyaratan administrasi (contohnya: penyusunan laporan keuangan). Keengganan UMKM
melakukan akuntansi dan menyusun laporan keuangan berdampak UMKM sulit meraih modal dari kreditur/LKM sehingga
kinerja keuangan UMKM buruk, daya saing rendah dan belum bisa masuk ke dalam rantai perdagangan industri besar.
Pemberdayaan UMKM berkaitan dengan kehidupan dan peningkatan kesejahteraan bagi sebagian besar rakyat Indonesia
(pro poor). Salah satu aspek dalam pemberdayaan UMKM adalah aspek finansiil dimana diperlukan dukungan adanya
penyediaan bantuan secara melembaga berupa sarana dan prasasarana permodalan yang mendukung kegiatan produktif.
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kesesuaian model Techology Acceptance Model pada perilaku dalam penerapan
software laporan keuangan sesuai SAK ETAP pada UMKM terhadap kemudahan akses UMKM ke LKM. Responden dalam
penelitian ini adalah UMKM Kain Tenun Lurik di Kabupaten Klaten sebanyak 164 UMKM, pengujian hipotesis dilakukan
dengan Structural Equation Model (SEM) AMOS 20. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model penelitian fit dan
penerapan software penyusunan Laporan Keuangan sesuai SAK ETAP mempunyai pengaruh signifikan terhadap akses
kredit UMKM ke LKM/Perbankan, kemudahan akses kredit tersebut disebabkan adanya pemberdayaan aspek finansiil
pada UMKM yang berupa tersusunnya laporan keuangan UMKM sebagai persyaratan kredit yang ditetapkan
LKM/pebankan.
Kata kunci : UMKM, SAK ETAP, Akses LKM